
INFOLABUANBAJO.ID — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lembor yang terletak di Daleng, Desa Daleng, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, NTT terus menjadi sorotan dengan fenomena antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM.
Menanggapi persoalan ini, Kepolisian Sektor Lembor langsung turun ke lokasi untuk memantau dan mengecek guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Lembor IPDA Yostan Alexanderia Lobang menyampaikan terima kasih atas pemberitaan media Info Labuan Bajo.
Dia menyebut, pemberitaan yang telah dimuat media lokal di Manggarai Barat itu menjadi dasar Polsek Lembor melakukan kegiatan pengamanan di SPBU dengan melibatkan sejumlah anggota.
“Sehubungan dengan antrian di spbu lembor, saya sebagai kapolsek lembor berterimakasih kepada infolabuanbajo.id atas pemberitaannya sebagai dasar buat kami Polsek Lembor mengantisipasi situasi kamtibmas dengan melakukan kegiatan pengamanan di spbu dengan melibatkan anggota Polsek Lembor,” ungkap Kapolsek IPDA Yostan kepada Info Labuan Bajo pada Minggu 26 Mei 2024.
Terkait antrian panjang kendaraan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lembor itu, Kapolsek meminta agar tidak mengganggu Lalulintas.
“Kami menghimbau kepada kendaraan yang antri menunggu pengisian BBM di SPBU agar tidak mengantri di badan jalan sehingga tidak mengakibatkan lalu lintas terganggu kendaraan dari Labuan Bajo ke Ruteng atau sebaliknya,” pintanya.
Adapun tugas Kepolisian Sektor Lembor saat ini, terang IPDA Yostan yaitu mengecek ketersediaan BBM serta menginformasikan dan mengarahkan kendaraan untuk mengisi pada BBM Subsidi atau non subsidi.
“Dan menjaga situasi keamanan dan ketertiban di sekitar wilayah SPBU demi menjaga keselamatan semua yang melakukan aktivitas di SPBU Lembor,” tutupnya.
Untuk diketahui, saat ini memang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lembor yang terletak di Daleng, Desa Daleng, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, NTT terus menjadi sorotan dengan fenomena antrian panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM khususnya yang disubsidi pemerintah.
Pemandangan ini kerap terjadi di SPBU yang terletak di pinggir jalan Trans Flores itu hingga menimbulkan gejolak protes dari masyarakat di wilayah itu sebab mayoritas kendaraan yang ikut mengantri adalah milik para pengusaha Tambang Galian C.
Terkait situasi ini masyarakat menaruh dugaan jika SPBU Lembor membangun konspirasi dengan para pengusaha Tambang Galian C demi mendapatkan BBM Subsidi.
Namun, Direktur SPBU Lembor bernama Yan saat dikonfirmasi Info Labuan Bajo membantah keras dugaan tersebut.
Ia menegaskan, dugaan SPBU Lembor bekerja sama dengan para pengusaha Tambang Galian C demi mendapatkan BBM Subsidi itu tidak benar.
“Itu tidak benar. Saya tegaskan kembali itu tidak benar,” ungkap Yan di kantor SPBU Lembor pada Jumat 24 Mei 2024.
Direktur SPBU Lembor ini bahkan menyebut tidak mengenal secara dekat dengan para pengusaha tambang tersebut.
“Mengenal dengan mereka pun tidak. Bagaimana bisa dibilang saya kerjasama dengan mereka,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kendaraan-kendaraan milik para pengusaha tambang tersebut sudah mengantri terlebih dahulu di area SPBU Lembor.
“Terkait antrinya itu karena mereka ini sudah sore jam 7 sudah stand by. Kita kan tidak tahu bagaimana situasi di luar area SPBU. Karena kita membatasi mereka hanya boleh (mengantri) di luar area SPBU. Kalau di dalam takutnya menganggu fasilitas. Di luar itu kita tidak berwenang,” ungkap Yan.
Yan menjelaskan, proses pengisian BBM Bersubsidi di SPBU Lembor menggunakan sistem Barcode yang telah dikeluarkan Pertamina.
“Setiap saat kita melihat dan membaca. Sesuai nggak. Kita ada alat sistem. Dari situ kita tahu ini Barcode benar atau tidak.
Menurut Yan, sistem Barcode untuk pengisian BBM Subsidi ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pertamina Pusat.
“Dari pusat dia sudah tahu harus punya STNK, kepemilikan dan maksimal (Kendaraan) harus roda enam,” terang Yan.

Halaman : 1 2 Selanjutnya