INFOLABUABAJO.DI — Usai pulang berwisata dari Pantai Wade, Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan, Lembata mobil yang ditumpangi empat dokter terbakar hangus, Senin (27/1/2025), pukul 17.30 Wita, di Jalan Raya Wure, Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, NTT.
Mobil yang terbakar itu jenis Toyota Rush warna putih milik RSUD Lembat. Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Kasi Humas Polres Lembata, Brigpol Tommy Bartels, mengungkapkan mobil tersebut mengangkut empat dokter yang sedang dalam perjalanan pulang ke Lewoleba setelah berwisata ke Pantai Wade, Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan.
“Empat orang penumpang yang merupakan para dokter dan staf RSUD Lembata berkreasi di Pantai Wade, Desa Balurebong, Kecamatan Lebatukan,” ujar Tommy, Selasa (28/1/2025) seperti dilansir detik.com
Saat tiba di lokasi kejadian, mobil mendadak mogok dan sempat didorong oleh penumpangnya.
“Namun kendaraan tersebut tidak hidup serta mengeluarkan asap dari bagian mesin mobil dan langsung terbakar,” tambah Tommy.
Penumpang sempat meminta pertolongan warga, tetapi lokasi kejadian jauh dari permukiman.
“Sekitar 15 menit kemudian baru ada warga yang mendatangi TKP, namun tidak mendekat karena api sudah menjalar di seluruh badan mobil,” jelasnya.
Para penumpang akhirnya menumpang sebuah dump truck yang melintas dari arah Atanila menuju Walang Sawah, hingga tiba di Desa Hoelea 1, Kecamatan Omesuri, sekitar pukul 19.20 Wita. Dari sana, rombongan dijemput kendaraan lain menuju Lewoleba.
Tommy memastikan kejadian tersebut mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah, namun tidak ada korban jiwa. “Bangkai kendaraan belum dievakuasi dari TKP,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Lembata Yosep Freidamentz Paun membenarkan bahwa mobil tersebut merupakan kendaraan operasional rumah sakit.
“Mobil itu operasional untuk dokter residen. Saat libur mereka jalan-jalan ke tempat wisata Wade. Saat pulang, terjadi musibah, mobil macet, dan sempat keluar percikan api lantas terbakar,” ungkapnya.
Menurut Yosep, mobil tersebut mengangkut lima orang, termasuk sopir. “Dokter semua, dan tour guide-nya adalah orang asli desa itu,” tambahnya.