
INFOLABUANBAJO.ID – Di tengah semangat pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata lokal, Kota Ruteng kini memiliki ikon baru yang mencuri perhatian: Natas Labar Motang Rua. Terletak strategis di pusat kota, ruang terbuka ini bukan hanya berfungsi sebagai alun-alun, tetapi juga sebagai simbol perpaduan antara warisan budaya Manggarai dan wajah modern Ruteng yang terus berkembang.
Mengusung Filosofi Budaya Manggarai
Nama “Natas Labar” dalam bahasa Manggarai berarti “halaman bermain”, sementara “Motang Rua” merujuk pada nama leluhur yang dihormati sekaligus pahlawan oleh masyarakat Manggarai. Penamaan ini bukan tanpa alasan. Pemerintah Kabupaten Manggarai ingin menekankan pentingnya identitas lokal dalam setiap pembangunan yang dilakukan.
Natas Labar Motang Rua dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya setempat. Di tengahnya berdiri patung Motang Rua, sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh bersejarah yang memiliki peranan besar dalam kehidupan orang Manggarai tempo dulu. Kehadiran patung tersebut memperkuat identitas kawasan sebagai ruang publik yang memiliki nilai historis dan spiritual.
Ikon Wisata dan Ruang Publik Kota Ruteng
Sejak diresmikan, Natas Labar Motang Rua langsung menjadi magnet baru bagi wisatawan maupun warga lokal. Setiap sore, warga Kota Ruteng dan sekitarnya datang untuk bersantai, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana kota yang sejuk dengan latar pegunungan hijau.
Tak hanya sebagai tempat rekreasi, area ini juga sering digunakan untuk upacara adat, pertunjukan seni, hingga event kebudayaan yang melibatkan generasi muda. Dengan demikian, Natas Labar Motang Rua menjadi ruang yang menyatukan masyarakat dalam bingkai budaya.

Penulis : Reims
Editor : Redaksi
Halaman : 1 2 Selanjutnya