Legenda dan Sejarah Komodo: Warisan Budaya dan Keajaiban Dunia dari Nusa Tenggara Timur

- Redaksi

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Legenda dan Sejarah Komodo: Warisan Budaya dan Keajaiban Dunia dari Nusa Tenggara Timur

Legenda dan Sejarah Komodo: Warisan Budaya dan Keajaiban Dunia dari Nusa Tenggara Timur

INFOLABUANBAJO.ID – Indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan budaya dan alam, dan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur adalah salah satu contoh terbaiknya. Tak hanya menjadi rumah bagi reptil purba yang langka, pulau ini juga menyimpan legenda yang mempererat hubungan masyarakat lokal dengan alam sekitarnya.

Dari Legenda Menjadi Simbol Kehidupan

Bagi masyarakat Pulau Komodo, keberadaan Komodo atau yang mereka sebut Orah, bukan sekadar hewan purba. Ia adalah bagian dari kisah turun-temurun, sebuah simbol persaudaraan antara manusia dan alam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam cerita rakyat yang dipercaya secara turun-temurun, dikisahkan tentang Putri Naga yang menikah dengan seorang pemuda dari pulau seberang bernama Moja. Sang putri melahirkan anak kembar laki-laki: satu berwujud manusia bernama Gerong, dan satu lagi menyerupai kadal besar, yang kemudian dinamai Orah.

Baca Juga:  Wisata Bajo Berjaya, Tetap Manyala Tanpa Bahaya, FAST Perkenalkan Produk Canggih Cegah Kebakaran di Atas Kapal Wisata di Labuan Bajo

Karena malu, Orah diasingkan ke hutan, sementara Gerong dibesarkan di tengah masyarakat. Bertahun-tahun kemudian, Gerong bertemu seekor kadal raksasa saat berburu dan hampir membunuhnya. Namun, sang ibu datang dan mengungkapkan bahwa hewan itu adalah saudara kandungnya, Orah. Sejak saat itu, masyarakat Pulau Komodo memperlakukan komodo sebagai saudara, bukan sekadar binatang liar.

Penemuan Ilmiah: Ketika Dunia Menemukan Orah

Legenda lokal ini kemudian mendapat pengakuan dunia ketika pada tahun 1910, seorang perwira Belanda bernama Jacques Karel Henri van Steyn van Hensbroek mendengar kabar tentang “buaya darat” di Pulau Komodo. Ia membawa bukti berupa kulit dan foto, yang kemudian dikaji oleh Pieter Ouwens, Direktur Museum Zoologi Bogor.

Penelitian ini menghasilkan deskripsi ilmiah pertama tentang spesies baru yang dinamakan Varanus komodoensis atau yang kini dikenal luas sebagai Komodo Dragon.

Baca Juga:  Ketum HIPMI Mabar: Pariwisata Labuan Bajo Mesti Dijaga dan Dirawat

Hewan Purba dengan Gigitan Mematikan

Komodo adalah reptil terbesar di dunia yang hanya ditemukan di Indonesia. Mereka memiliki gigitan yang sangat kuat, ditambah senyawa berbisa dari kelenjar di gusinya. Meskipun dahulu disebut-sebut memiliki “air liur beracun” karena banyak bakteri, penelitian terbaru oleh ilmuwan seperti Bryan Fry dari University of Melbourne membantah teori tersebut. Mereka menegaskan bahwa racun biologis, bukan bakteri, adalah senjata utama Komodo dalam membunuh mangsanya.

Bukan Sekadar Rumah Bagi Orah

Penulis : Tim Info Labuan Bajo

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Momen Presiden Soeharto Panen Raya di Borong, 1982: Ketika Manggarai Disebut “Daerah yang Diberkati”
Ciri-ciri Agen Travel Ilegal di Labuan Bajo, Waspadai Sebelum Terlanjur Dirugikan
Tips Agar Tidak Tertipu Agen Travel Saat Berkunjung ke Labuan Bajo
Labuan Bajo Masuk Daftar Destinasi Terbaik Asia 2026 Versi Condé Nast Traveler, Pariwisata Berkelanjutan Jadi Sorotan
Sejarah Labuan Bajo: Dari Pelabuhan Suku Bajo hingga Pintu Gerbang Wisata Dunia
Pusat Kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo: Surga Wisata Malam dan Cita Rasa Laut di Ujung Flores
Labuan Bajo: Destinasi Surga Indonesia dengan Pemandangan Kelas Dunia
Kabar Baik! Cek Nama Anda, Bansos PKH dan BPNT Tahap 4 Siap Dicairkan

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 13:26 WITA

Momen Presiden Soeharto Panen Raya di Borong, 1982: Ketika Manggarai Disebut “Daerah yang Diberkati”

Minggu, 9 November 2025 - 12:09 WITA

Ciri-ciri Agen Travel Ilegal di Labuan Bajo, Waspadai Sebelum Terlanjur Dirugikan

Sabtu, 8 November 2025 - 21:24 WITA

Tips Agar Tidak Tertipu Agen Travel Saat Berkunjung ke Labuan Bajo

Sabtu, 8 November 2025 - 20:09 WITA

Labuan Bajo Masuk Daftar Destinasi Terbaik Asia 2026 Versi Condé Nast Traveler, Pariwisata Berkelanjutan Jadi Sorotan

Jumat, 7 November 2025 - 21:35 WITA

Sejarah Labuan Bajo: Dari Pelabuhan Suku Bajo hingga Pintu Gerbang Wisata Dunia

Berita Terbaru