Setelah pentahbisannya, uskup wanita yang baru tersebut mengambil alih kepemimpinan sebuah keuskupan yang seluruhnya merupakan pendeta laki-laki dan menghadiri pertemuan Dewan Tertinggi Uskup, di mana dia adalah satu-satunya perempuan.
Setelah pentahbisannya, uskup wanita yang baru tersebut mengambil alih kepemimpinan sebuah keuskupan yang seluruhnya merupakan pendeta laki-laki dan menghadiri pertemuan Dewan Tertinggi Uskup, di mana dia adalah satu-satunya perempuan.