INFOLABUANBAJO.ID – Kisah mahasiswi gadungan yang nekat mengikuti wisuda di Universitas Katolik (Unika) St Paulus Ruteng kembali ramai diperbincangkan warganet. Unggahan dari sebuah akun Facebook bernama Mikayla memantik diskusi publik karena memuat cerita seorang perempuan asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpura-pura menjadi mahasiswa selama empat tahun.
Dalam unggahannya, Mikayla menyebut perempuan bernama Marsiana itu mendaftar di Unika St Paulus Ruteng pada 2019. Namun karena tak melengkapi berkas administrasi, kampus menganggap ia mengundurkan diri. Meski demikian, kepada orang tuanya, Marsiana tetap mengaku aktif kuliah dan selama empat tahun rutin meminta biaya kuliah, kos, dan kebutuhan hidup lainnya.
Puncaknya terjadi ketika Marsiana meminta uang sebesar Rp 1,5 juta yang disebutnya sebagai biaya wisuda. Ia bahkan mengundang kedua orang tuanya ke acara wisuda kampus tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi: Datang Menggunakan Toga, Tapi Tidak Bisa Masuk Gedung Wisuda
Kasus ini bukan hal baru. Pada November 2023, kejadian ini pernah tercatat oleh pihak kampus. Seorang perempuan asal NTT diketahui mengajak orang tuanya ke acara wisuda di Unika Ruteng pada Sabtu, 11 November 2023.
Perempuan tersebut datang lebih awal ke lokasi wisuda mengenakan toga lengkap dan riasan layaknya wisudawan. Namun panitia tidak mengizinkannya masuk ke gedung karena ia tidak memiliki tanda pengenal resmi maupun atribut wisuda lainnya.
Kecurigaan semakin kuat ketika orang tuanya menunggu nama anak mereka dipanggil, namun tidak kunjung muncul. Panitia kemudian melakukan pengecekan di sistem kampus serta Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Hasilnya, nama perempuan itu tidak ditemukan sebagai mahasiswa aktif maupun alumni. Ia hanya pernah mendaftar pada 2019, tetapi tidak melanjutkan proses administrasi.
Pihak kampus kemudian menyarankan agar masyarakat selalu mengecek status pendidikan anak melalui situs resmi PDDikti untuk menghindari penipuan serupa.
Orang Tua Terpukul: “Seperti Sandiwara”
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika St Paulus Ruteng, Marsel Ruben Payong, membenarkan kasus tersebut. Ia mengatakan panitia wisuda bahkan menelusuri rumah perempuan itu pada malam hari setelah acara wisuda berlangsung.
Penulis : Tim Info Labuan Bajo
Editor : Redaksi
Halaman : 1 2 Selanjutnya






