%%title%% | Info Labuan Bajo %%title%% | Info Labuan Bajo

Lagi di Manggarai Timur, Korban Gigitan Anjing Terindikasi Rabies Meninggal Dunia

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:20 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lagi di Manggarai Timur, Korban Gigitan Anjing Terindikasi Rabies Meninggal Dunia

Lagi di Manggarai Timur, Korban Gigitan Anjing Terindikasi Rabies Meninggal Dunia

INFOLABUANBAJO.ID – Kasus dugaan rabies kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Seorang pria yang disebut dengan sapaan “Om Saf” dalam unggahan media sosial, dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami gigitan anjing yang diduga terinfeksi rabies di Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur.

Kabar duka tersebut awalnya ramai dibagikan melalui akun Facebook Hilarius Rudi D’Don, yang menuliskan ucapan belasungkawa disertai unggahan video singkat kondisi korban saat berada di fasilitas kesehatan.

“Selamat Jalan Om Saf… korban gigitan anjing Rabies asal Uwu, Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur. #RIP,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab kematian korban. Namun, riwayat gigitan hewan penular rabies (HPR) serta kondisi korban sebelum meninggal menguatkan dugaan tersebut.

Kronologi Singkat yang Beredar

  • Korban merupakan warga Desa Wejang Mawe, Kecamatan Lamba Leda Timur.
  • Ia mengalami gigitan anjing yang diduga membawa virus rabies.
  • Setelah dirawat di fasilitas kesehatan, kondisinya memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
  • Kabar duka menyebar melalui media sosial dan memicu keprihatinan publik.
Baca Juga:  Geladi Satpam di Manggarai: Ikhtiar Gagak Padu Sekuritas & Polisi Buka Lapangan Kerja

Kasus Rabies di Manggarai Timur Masih Tinggi

Data menunjukkan bahwa Kabupaten Manggarai Timur termasuk wilayah dengan angka gigitan hewan penular rabies yang tinggi.

Data gigitan HPR di Manggarai Timur:

Tahun Jumlah Gigitan HPR Jumlah Kematian
2023 1.919 kasus 2 kematian
2024 1.926 kasus 4 kematian
2025 (hingga Juni) 1.394 kasus 2 kematian

Sebelumnya, pada 2 Agustus 2025, seorang perempuan berusia 26 tahun dari Kampung Ngangat, Desa Pong Ruan, Kecamatan Kota Komba, meninggal setelah digigit anjing peliharaan pada April. Korban sempat menolak vaksinasi, sehingga gejala rabies muncul dan penanganan tidak lagi efektif.

Meski vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR) tersedia, fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan hewan HPR masih terbatas, menyulitkan konfirmasi cepat status rabies pada hewan penular.

Tantangan Penanganan Rabies di Manggarai Timur

  1. Kesadaran masyarakat masih rendah
    Banyak warga tidak segera melapor atau menunda vaksinasi setelah digigit hewan.
  2. Cakupan vaksinasi hewan belum maksimal
    Vaksinasi massal HPR belum mencapai target >70% populasi.
  3. Hewan peliharaan banyak yang dilepas bebas
    Meski Perda No. 6 Tahun 2010 mengatur pengandangan dan vaksinasi hewan, implementasinya belum berjalan optimal.
  4. Respons penanganan masih bersifat parsial
    Penanganan sering fokus pada wilayah tertentu, sementara hewan dapat berpindah dan memperluas rantai penularan.
Baca Juga:  Mega Proyek Golo Welu–Orong Bermasalah, Pejabat PU Manggarai Barat dan Konsultan Ditahan Kejaksaan

Rekomendasi untuk Masyarakat

  • Segera lakukan vaksinasi maksimal 24–48 jam setelah digigit hewan.
  • Kandangkan dan vaksin rutin hewan peliharaan (anjing, kucing).
  • Laporkan keberadaan hewan liar/anjing tidak bertuan kepada pemerintah desa.
  • Ikuti program vaksinasi massal hewan peliharaan yang dijalankan pemerintah.

Kasus meninggalnya “Om Saf” kembali menjadi pengingat bahwa rabies adalah penyakit yang 100% mematikan bila sudah menimbulkan gejala. Upaya pencegahan melalui vaksinasi cepat dan pengendalian hewan peliharaan sangat penting untuk memutus rantai penularan di Manggarai Timur.

Penulis : Tim Info Labuan Bajo

Editor : Redaksi

Berita Terkait

Pemilik Kos di Bali Tolak Anak NTT, Alasan yang Diungkap Bikin Geleng Kepala
Komodo Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Golo Mori! Diduga Tertabrak Kendaraan, Warga Heboh!
Kabar Baik! Cek Nama Anda, Bansos PKH dan BPNT Tahap 4 Siap Dicairkan
Heboh! 17 Warga Manggarai Timur Makan Daging Anjing Rabies, Pemiliknya Tewas Terinfeksi
Kronologi Kecelakaan Dua Dump Truk di Golo Lajar Lembor, Trans Flores Sempat Macet
Warga Manggarai Meninggal Diduga Rabies Usai Digigit Anjing Peliharaan, Tak Pernah Dapat Vaksin!
Polres Manggarai Beberkan Kronologi Penemuan Pria Tak Bernyawa di Depan Gereja Katedral Lama Ruteng
Identitas Pria yang Ditemukan Tewas di Depan Gereja Katedral Lama Ruteng Akhirnya Terungkap

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 17:31 WITA

Pemilik Kos di Bali Tolak Anak NTT, Alasan yang Diungkap Bikin Geleng Kepala

Senin, 27 Oktober 2025 - 22:27 WITA

Komodo Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Golo Mori! Diduga Tertabrak Kendaraan, Warga Heboh!

Minggu, 26 Oktober 2025 - 21:27 WITA

Kabar Baik! Cek Nama Anda, Bansos PKH dan BPNT Tahap 4 Siap Dicairkan

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:26 WITA

Heboh! 17 Warga Manggarai Timur Makan Daging Anjing Rabies, Pemiliknya Tewas Terinfeksi

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 19:56 WITA

Kronologi Kecelakaan Dua Dump Truk di Golo Lajar Lembor, Trans Flores Sempat Macet

Berita Terbaru

Nyimak Kasus Ini: Korban dan Pelaku  Sama-sama Dipenjara 85 Hari

Hukum & Kriminal

Nyimak Kasus Ini: Korban dan Pelaku  Sama-sama Dipenjara 85 Hari

Rabu, 29 Okt 2025 - 19:48 WITA