INFOLABUANBAJO.ID — Tuduhan praktik jual beli proyek kembali menyeruak di Manggarai Barat. Kali ini, nama Yopi Widyanti, Anggota DPRD Manggarai Barat sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Manggarai Barat, disebut-sebut terlibat dalam transaksi bernilai besar yang berkaitan dengan kepentingan politik lokal.
Informasi itu diungkapkan oleh Marsel Nagus Ahang, Ketua Lembaga Pengkaji dan Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM). Kepada Info Labuan Bajo, Kamis, 13 November 2025, Marsel membeberkan rangkaian peristiwa yang menurutnya terjadi pada pilkada periode pertama Bupati Edistasius Endi dan melibatkan beberapa tokoh politik daerah.
Dugaan Transaksi untuk Kepentingan Pilkada
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Marsel mengklaim bahwa Yopi Widyanti pernah menawarkan proyek kepada dua pengusaha, yang ia sebut sebagai Baba R dan Baba T, dengan iming-iming pemberian paket pekerjaan jika kandidat tertentu memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada). Nama sosok yang diduga “dijual” dalam transaksi itu, kata Marsel, adalah Bupati Edistasius Endi (EE).
“Yopi waktu itu bertemu Baba R dan Baba T. Untuk join jika menang pilkada dapat jatah proyek, ternyata omong kosong,” ujar Marsel.
Marsel mengatakan keterlibatan nama bupati itu dijadikan alat tawar-menawar politik dalam transaksi tersebut. Ia menegaskan bahwa dugaan praktik itu terjadi menjelang pilkada periode pertama Bupati Edistasius Endi.
Pertemuan di Rumah Jabatan Ketua DPRD
Marsel juga menyebut pernah menghadiri pertemuan bersama Bupati Edistasius Endi untuk mengklarifikasi dugaan tersebut. Pertemuan itu, menurutnya, berlangsung di rumah jabatan Ketua DPRD Manggarai Barat, Marten Mitar—mantan Ketua DPRD Manggarai Barat periode 2021–2024
“Waktu itu saya dan Baba R bertemu bupati di rujab Ketua DPRD untuk menyelesaikan soal tersebut,” kata Marsel.
Dalam pertemuan itu, kata dia, Bupati Endi membantah keras bahwa dirinya pernah memerintahkan Yopi Widyanti untuk meminta uang kepada para pengusaha.
“Di depan saya dan Baba R, bupati EE mengaku bahwa tidak benar saya menyuruh Yopi dan Marten untuk minta uang di Baba R dan Baba T,” kata Marsel.
Upaya Konfirmasi Buntu
Hingga berita ini disusun, Info Labuan Bajo masih berupaya meminta tanggapan dari Yopi Widyanti. Pesan WhatsApp telah dikirimkan kepada yang bersangkutan pada Kamis sore, 13 November 2025.
Namun hingga Jumat malam, 14 November 2025, tidak ada balasan dari Yopi.
Info Labuan Bajo biasanya menempatkan penjelasan tertulis dari pihak yang disebut sebagai klarifikasi. Jika Yopi merespons dalam perkembangan berikutnya, berita ini akan diperbarui.
Penulis : Tim Info Labuan Bajo
Editor : Redaksi






