INFOLABUANBAJO.ID — Seekor komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan satwa endemik dan dilindungi ditemukan tewas di ruas jalan penghubung Kampung Kenari – Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Temuan ini memicu keprihatinan karena lokasi tersebut termasuk dalam wilayah habitat alami komodo.
Informasi terkait penemuan bangkai komodo ini pertama kali dibagikan melalui akun Facebook milik warga bernama Engel Tani. Ia mengunggah foto beserta keterangan bahwa komodo ditemukan berada di tepi jalan sekitar kilometer 16, tepat di area bertuliskan “GOLOMORI”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ditemukan, satwa tersebut sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Engel bersama rekannya kemudian memindahkan bangkai komodo ke tepi jalan untuk menghindari risiko terlindas kendaraan lain serta mencegah kerusakan lebih lanjut pada tubuh hewan.
Dari kondisi fisik yang terlihat, terdapat tanda-tanda benturan kuat, sehingga komodo tersebut diduga kuat menjadi korban tabrakan kendaraan yang melintas.
Respons Balai Konservasi
Kepala Resort Labuan Bajo, Sahudin, menyampaikan terima kasih kepada warga yang cepat melaporkan kejadian tersebut. Ia menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjaga keberlangsungan komodo yang statusnya satwa dilindungi secara hukum.
“Laporan cepat dari masyarakat sangat membantu kami mengambil tindakan di lapangan. Pelestarian komodo adalah tanggung jawab bersama,” jelasnya, Senin (27/10).
Setelah menerima laporan, petugas Resort Labuan Bajo langsung menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan, pendokumentasian, dan pengambilan data morfologi.
Hasil pendataan menunjukkan bahwa komodo tersebut adalah individu remaja berjenis kelamin jantan, dengan rincian:
Panjang kepala: 12 cm
Panjang tubuh total: 150 cm
Panjang ekor: 92 cm
Untuk menghormati satwa yang dilindungi, bangkai komodo dikuburkan secara layak di area kantor resort sesuai prosedur konservasi yang berlaku.
Imbauan untuk Pengguna Jalan
Sahudin mengingatkan pengendara agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur yang berbatasan langsung dengan semak, hutan, dan jalur pergerakan satwa liar.
“Kawasan ini adalah habitat komodo. Pengguna jalan harus sadar bahwa hewan dapat melintas sewaktu-waktu,” ujarnya.
Penulis : Tim Info Labuan Bajo






