INFOLABUANBAJO.ID – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Israel melancarkan serangan mendadak ke ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat (13/6). Ledakan besar terdengar di berbagai penjuru kota, memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
Hingga kini, pihak militer belum merinci secara resmi target serangan mereka. Namun, sejumlah analis memperkirakan bahwa situs-situs nuklir strategis dan pangkalan militer Iran menjadi sasaran utama dalam operasi tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi serangan itu dan memperingatkan kemungkinan balasan dari pihak Iran. “Setelah serangan awal terhadap Iran, serangan rudal dan drone ke wilayah Israel dan warga sipil kemungkinan besar akan segera terjadi,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Katz juga menyatakan bahwa pihaknya kini berada dalam kondisi darurat nasional. “Penting bagi seluruh warga untuk mengikuti instruksi dari otoritas militer dan tetap berada di zona perlindungan,” tambahnya.
Sebagai respons atas serangan tersebut, pemerintah Iran langsung menghentikan seluruh jadwal penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran.
Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan ini. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menekankan bahwa tindakan militer tersebut merupakan inisiatif sepihak dari Israel. “Israel mengambil langkah sendiri terhadap Iran,” tegasnya.
Ketegangan ini terjadi di tengah rapuhnya proses perundingan program nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang selama beberapa bulan terakhir tak menunjukkan kemajuan berarti. ***
Penulis : Tim Info Labuan Bajo
Editor : Redaksi