INFOLABUANBAJO.ID — Dinas Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat terus melakukan terobosan demi menata dan membereskan sejumlah permasalahan yang masih menghiasi geliat pariwisata di Manggarai Barat.
Kadis Pariwisata Ekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori mengatakan untuk bisa mencapai semua itu dibutuhkan kerja sama dengan semua komponen termasuk media pers.
Menurut dia, saat ini pemerintah Manggarai Barat lebih khusus Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan UMKM sedang fokus dalam tiga hal yakni inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Bagi saya, bicara tiga hal ini kalau kita tidak punya komitmen yang kuat untuk mewujudkannya saya pikir hanya sebatas slogan. Dibutuhkan kerja keras tidak hanya kami pemerintah daerah tetapi seluruh stakeholder, termasuk teman-teman media dengan perannya masing-masing. Karena kami tahu campur tangan teman-teman media membuat Labuan Bajo lebih cepat dikenal publik,” ungkap Stefan.
Soal isu penutupan sementara Taman Nasional Komodo, Kadis Pariwisata Ekrafbud Manggarai Barat, Stefanus Jemsifori menjelaskan hal itu masih sebatas wacana.
Namun kata dia, jika hal itu terjadi tentu ada nilai positifnya bagi Pemda Manggarai Barat,
“Terkait penutupan sementara kawasan TNK, Pemerintah Daerah sendiri belum disampaikan secara resmi terkait masalah ini,” ungkap Stefan.
Stefanus Jemsifori menjelaskan, untuk menghadapi wacana penutupan sementara TNK, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan UMKM akan memperkuat Desa Wisata melalui program Fasma Dewi.
“Di tahun ini kami punya program terobosan yang namanya Fasmadewi (Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata) di dua Desa Wisata yakni air terjun di Wae Lolos dan Agro Wisata di Ngalor Kalo, Desa Siru. Kedua desa ini kami pilih dan kami seleksi fasilitator-nya,” ucapnya.
Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan UMKM telah menyiapkan fasilitator yang akan bekerja selama spuluh bulan untuk persiapan launching program Fasma Dewi.
“Diisi dengan berbagai pelatihan-pelatihan untuk masyarakat sesuai kebutuhan. Fasilitator ini adalah orang kepercayaan Pemda dalam hal ini orang kepercayaan Dinas Pariwisata yang tiap saat bersama dengan masyarakat di Desa Wisata,” terang Stefan.
“Nanti di bulan kesepuluh dua Desa Wisata ini akan dilaunching. Desa Wisata Air Terjun Wae Lolos sama Agrowisata Ngalor Kalo,” imbuhnya.
Upaya ini merupakan langkah yang diambil pihak Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan UMKM apabila Wacana penutupan TNK itu dilakukan.
“Nanti kami akan padati kegiatannya dengan atraksi dan UMKM. Itu kira-kira gambaran tentang apa yang dibuat oleh Dinas Pariwisata untuk menyikapi dan menyambut baik apa bila wacana penutupan sementara TNK ini dilakukan. Sehingga ini adalah nilai plus buat Pemerintah Daerah sehingga wisatawan bisa berkunjung di luar kawasan,” tutup Stefan.