Profil Singkat Ano Parman, Ketua KPUD Manggarai Barat yang Disebut Coblos di Dua TPS

Screenshot 20241204 174643 CapCut
Ano Parman, Ketua KPUD Manggarai Barat (Istimewa)

INFOLABUANBAJO.ID — Nama ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman kini menjadi buah bibir masyarakat.

Hal ini lantaran Parman disebut mencoblos dua kali di TPS berbeda saat gelaran pilkada Manggarai Barat pada Rabu (27/11/2024) lalu.

530ad3b5be0149d1946d6142f4ddf607

Calon Bupati Manggarai Barat Mario Pranda mengatakan, ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman mencoblos di dua TPS yakni di TPS 001 Munting, Lembor Selatan dan di TPS 002 Batu Cermin, Labuan Bajo.

Baca Juga:  Jalan Rusak, Pendistribusian Logistik Pilkada Manggarai Barat Butuh Perjuangan

Kata Mario, pihaknya sudah mengantongi bukti dan akan dibawa ke Mahkamah Konstitusi beserta bukti-bukti dugaan kecurangan yang lainnya.

Berikut adalah profil singkat ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman.

Dirangkum dari sejumlah sumber, sebelum menjabat sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat Ferdiano Sutarto Parman adalah anggota komisioner KPUD Manggarai Barat dan membidangi sebagai ketua Divisi Hukum dan Pengawasan.

Baca Juga:  Dugaan Politik Uang Tim Edi-Weng, Penjara Maksimal 6 Tahun dan Denda 1 Milyar Jika Terbukti

Ferdiano Sutarto Parman diangkat sebagai ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat setelah kolegannya Krispianus Bheda dipecat dari Ketua KPUD oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dalam kasus kekerasan seksual yang dilaporkan oleh salah satu staf di KPUD Manggarai Barat.

Ano Parman merupakan warga Munting, Desa Munting, Lembor Selatan, Manggarai Barat

Ano Parman terlihat banyak menulis opini tentang pemilu. Tulisan-tulisan Parman bisa dibaca di berbagai media online.

Salah satu tulisan Ano Parman ialah berjudul Parpol dan Hasrat Memiliki Anggota DPR/DPRD

Dalam tulisannya ini Parman menyoroti soal biaya politik yang mahal.