INFOLABUANBAJO.ID — Bakal calon wakil Gubernur NTT, Sebastian Salang melakukan safari politik dengan menemui tokoh masyarakat dan barisan relawan muda paket OASE (Orias Moedak-Sebastian Salang) di Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Senin (03/06/2024) malam.
Kehadiran dari Wakil Sekretaris Jendaral Partai Golkar tersebut disambut secara adat Manggarai dengan ritual Adak Kapu (Penyambutan) dengan seekor ayam putih sebagai tanda ketulusan dan kebersihan hati.
Pertemuan yang dibalut dengan penuh kekeluargaan bersama masyarakat Lancang, Kelurahan Wae Kelambu, Labuan Bajo itu, Sebastian Salang menyampaikan niatnya maju sebagai calon Wakil Gubernur NTT mendampingi Orias Petrus Moedak sebagai calon Gubernur NTT pada pilgub 2024 mendatang.
“Malam ini saya bertemu bapak-bapak dan mama di Lancang, tepatnya di Golo Kaca. Saya senang ketemu mereka kemudian ada juga adik-adik yang muda. Sambil minum kopi ngobrol-ngobrol tentunya kita mau menyampaikan niat kita untuk NTT. Jadi saya dengan Pak Orias. Salam hangat dari pak Orias untuk semua Ase Ka’e (Adik Kakak) karena beliau tidak bisa hadir disini dan saya bisa berkunjung di sini dan saya senang sekali bisa ngobrol dan bertemu langsung Bapa-mama yang ada disini dan tentu saya senang sekali karena mendapat sambutan yang hangat dan luar biasa. Saya bisa menyampaikan niat dan keinginan sekaligus mohon doa restu. Mudah-mudahan niat dan doa semua Bapa Mama dan adik-adik disini bisa melancarkan semua perjalanan kita ke depan dan kalau Tuhan merestui pasti kita kembali lagi ke sini untuk bertemu kembali dengan Bapa-Mama yang ada di sini,” ungkapnya kepada Info Labuan Bajo pada Senin (03/06/2024) malam.
Dikatakan Sebastian Salang, dalam pertemuan tersebut ia fokus untuk menjelaskan tentang dirinya dan Orias Petrus Moedak. Hal ini menurut dia sangat penting agar tidak terjadi seperti istilah memilih kucing dalam karung.
“Saya telah menyampaikan niat kami untuk ini apa saja. Kemudian niat ini tentu ada proses. Nanti proses terpilih tentu ada tahapan-tahapan yang harus kami lalui dan sudah saya jelaskan tadi bahwa kami datang dengan komit bersama. Karena itu kita datang berpasangan. Dan saya jelaskan kami tidak muluk-muluk, tidak mau memberi banyak janji, kita tidak mau omong besar. Kita akan buktikan setelah kami terpilih,” tandasnya.
Ia menjelaskan tagline yang didengungkan juga sederhana dan singkat yaitu Jangan Mencuri.
“Visinya itu NTT Sukses lalu kemudian Misinya itu membuat NTT Sejahtera. Lalu ada beberapa program yang kita uraikan dan jelaskan. Kita punya rencana besar tapi kita akan wujudkan setelah terpilih,” bebernya.
Untuk sampai ke situ, lanjut Sebastian Salang, telah disepakati harus melalui partai politik.
“Kami telah mendaftar di tujuh partai politik mulai dari PDIP, Gerindra, Demokrat, PKB, PAN, PSI dan Hanura. Sekarang tahapannya di DPP partai politik. Kami sudah bertemu dengan beberapa pimpinan partai politik. Ada yang hari ini telah fit and propertest. Mudah-mudahan kita mendapat kepercayaan dan dukungan dari partai politik, ” terangnya.
Sebastian Salang menjelaskan sejak awal pencalonan dirinya untuk mendampingi Orias Petrus Moedak bukanlah hasil kawin paksa.
“Sejak awal kita tidak mau dikawin paksa. Kita datang dengan semangat yang sama. Dan yakin kita mendapat dukungan dari partai politik. Begitu semuanya beres maka kita akan makin kencang lagi. Kita sudah mulai jalan. Pak Orias jalan di bagian timur saya jalan di bagian barat. Kami pingin terjun langsung ke masyarakat. Kita ingin mendengar langsung isi hati masyarakat. Supaya kita tau persis apa yang mesti kita selesaikan nanti selain masalah-masalah yang kita sudah deteksi awal terkait persoalan-persoalan mendasar yang ada di NTT. Kita turun juga supaya ada ikatan secara emosional kepada masyarakat,” tegasnya.
Terkait tagline Jangan Mencuri, Sebastian Salang menegaskan tagline itu bukan untuk menuduh siapapun.
“Kami tidak urus yang lalu-lalu. Jadi itu komitmen kami berdua. Begitu kami terpilih hal pertama yang kami lakukan dan buktikan kepada masyarakat yaitu jangan mencuri. Maksudnya kita mulai dengan cara kerja yang jujur dalam membangun NTT ini. Kalau tidak jujur akan mustahil kita tidak akan bisa mengerjakan hal-hal yang besar. Ini komitmen kita. Mulai dari kita menjadi contoh,” ungkapnya.
“Kalau kita menjadi contoh, mulai dari aparat yang ada di bawah pemerintahan propinsi, kemudian badan usaha yang ada di propinsi betul-betul kita bangun dengan kejujuran. Kita bangun dengan integritas yang tinggi. Kalau kita sudah lakukan itu mudah-mudahan kepercayaan baik investor maupun kepercayan dari pemerintah pusat terhadap daerah ini makin tinggi. Kalau sudah ada kepercayaan investor akan pasti masuk,” tambahnya.
Dikatakan Sebastian Salang harapan untuk membangun NTT tidak bisa diandalkan dari Pendapat Asli Daerah NTT apalagi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU)
“Apalagi sekarang kita punya utang semakin besar. Jadi kita tidak bisa bergerak. Oleh karena itu kita butuh orang
yang harus memiliki jaringan yang luas dan punya orang yang bisa mengatasi persoalan keuangan daerah ini. Sehingga kita bisa memperbaiki daerah ini untuk bisa berkembang lebih maju lagi,” tutupnya. **