INFOLABUANBAJO.ID — Pembangunan Hotel St. Regis Labuan Bajo terancam gagal dilanjutkan karena terseret masalah lahan.
Proyek yang telah dilakukan Ground breaking oleh mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat tersebut diduga berdiri di atas lahan sengketa.
Rencananya hotel tersebut akan beroperasi mulai tahun ini.
Informasi yang dihimpun media ini, lokasi hotel tersebut milik alm. Ibrahim Hanta.
Ahli Waris Ibrahim Hanta mengaku tidak pernah menjual tanah tersebut kepada St. Regis.
“Konon, PT Mahanaim Group pemilik Hotel St Regis Labuan Bajo membeli tanah seluas 40 H yang berlokasi di Keranga tersebut dari Nikolaus Naput. Notaris Billy Yohanes Ginta mengukuhkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli melalui akta nomor 05 tertanggal 29 Januari 2024,” kata Florianus Surion, salah satu tokoh masyarakat di Labuan Bajo yang ditemui media ini. Sabtu, (15/6) siang.
“Sulit dijelaskan ketika ada orang yang mengklaim tanah seluas 40 Ha tanpa ada alas hak yang jelas. Apalagi kalau tanah terseut hasil pemberian ulayat. Nikolaus Naput itu bukan warga asli Labuan Bajo, bukan juga keturunan Dalu Ngorang. Darimana Nikolaus Naput mendapatkan tanah seluas itu,” kata pria yang diakrab disapa Fery Adu.
Fery menyebut ada peran Badan Pertanahan Labuan Bajo dalam sengkarut kepemilikan tanah tersebut.
“Bahwa ketika pihak akta notaris yang dalam hal ini sebagai pejabat pembuat akta PPJB antara penjual Niko Naput dan pembeli yang terjadi tahun 2014 jauh setelah kejati NTT melakukan upaya hukum tanah Pemda Torolema Batu Kalo Keranga hal yang sunguh aneh PPJB 40 Ha tidak tersentuh? Sangat kuat dugaan bahwa lahan yang di mana bangun Hotel St Regist adalah lahan yang dibeli oleh St. Regist dari Niko Naput yang mana dalam fakta persidangan diperlihatkan para saksi bahwa surat warkah alas hak (surat pelepasan dari fungsionaris adat ngggorang) yang dimiliki Niko Naput dibatalkan oleh dengan terdapat tanah Pemda (yayasan yang akan dibangun sekolah perikanan),” jelas Fery.
Dalam penelusuran media ini didapati sebuah surat pembatalan penyerahan tanah yang kemudian diterbitkan dua SHM milik keluarga Niko Naput.
Kata Fery, saksi yang dihadirkan oleh keluarga alm. Ibrahim Hanta mengutarakan hal itu dalam fakta persidangan.
“Para saksi mengakui bahwa surat warkah alas hak (surat pelepasan dari fungsionaris adat ngggorang) yang dimiliki Niko Naput dibatalkan oleh fungsionaris adat Nggorang melalui suratnya yang dikeluarkan pada tanggal 17 Januari 1998 dengan alasan lahan itu terdapat tanah pemda ( yayasan yg akan dibangun sekolah perikanan) yang bersebelahan dengan tanah milik ahli waris Abraham Hanta 11 hektar yg sedang berperkara saat ini dipengadilan negeri Labuan bajo kecamatan komodo Mangggarai barat, pungkas Fery.
Untuk diketahui,
Tempat pembangunan The St. Regis ini terletak di sebelah Utara Wae Cicu Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat.
Dilansir dari situs Info Publik, pembangunan The St. Regis Labuan Bajo ini diarsiteki oleh DP Architects yang merupakan arsitek internasional yang berbasis di Singapura.
Adapun konsep desain The St. Regis tetap mengutamakan lokal taste interior. Ditargetkan The St. Regis selesai dibangun tahun 2024 mendatang.
Founder dan Executive Chairman Mahanaim Group, Erwin Kadiman saat keguatan ground Breaking menyampaikan bahwa pihaknya ingin berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Manggarai Barat yang kemudian berdampak pada kesejahteraan masyarakat Manggrai Barat.
“Pembangunan The St. Regis Labuan Bajo adalah wujud komitmen kami untuk turut serta membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Labuan Bajo serta dapat berpartisipasi mendukung penuh pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan, memperkuat dan mengembangkan sektor pariwisata di Labuan Bajo – Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
Adapun komitmen ini, menurut Edwin, didorong oleh kesuksesan pihaknya dalam project terdahulu seperti sukses dengan hotel Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve di Ubud Bali dengan berbagai penghargaan di antaranya selama 3 tahun berturut-turut menjadi #1 luxury hotel di Indonesia versi TripAdvisor dan menjadi #1 Top Hotel in Asia Versi Trip Advisor dan #2 Top Hotel in The World Versi Trip Advisor.
Dan saat ini sebuah sejarah baru, Mahanaim Group kembali hadir dengan The St. Regis Labuan Bajo.
“Hadirnya The St.Regis di Labuan Bajo ini diharapkan akan menciptakan sejarah baru dan dapat menjadi salah satu hotel resort dan residences terbaik di Indonesia, Asia dan Dunia,” ungkapnya. **