INFOLABUANBAJO.ID — Ketua Relawan Muda bakal calon pilkada Mabar Mario Pranda – Ricard Sontani mempertanyakan sikap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Manggarai Barat yang berdiam diri dan tidak pernah terlihat dalam kerja politik untuk mendukung pasangan Pranda-Sontani.
Hal ini disampaikan Sergius Tri Deddy pada Sabtu 6 Juni 2024. Ia mengaku relawan merasa kecewa dengan sikap diam dan apatis partai Demokrat yang seakan-akan melepaskan Mario Pranda berjalan sendirian.
“Kami sebagai relawan yang ikut dalam kerja politik untuk suksesi Pilkada melalui figur Pak Mario dan Pak Rikard, melakukan kerja-kerja politik, dan sudah ada di 12 Kecamatan, dan di semua desa. Kami relawan sedikit kecewa dengan sikap diam dan apatis partai Demokrat yang seakan-akan melepaskan Pak Mario berjalan sendirian,” kata Sergius Tri Deddy.
Menurutnya, saat ini publik yang mendukung Mario Pranda dan Richard Sontani makin mengalir dari berbagai tokoh dan komponen masyarakat dari berbagai pelosok di Manggarai Barat. Namun yang terjadi, sehabis mendaftarkan kadernya d isetiap partai lalu diam tidak berupaya untuk melakukan kerja-kerja politik pra pilkada ini.
“Jangan melakukan pembohongan publik, karena proses politik itu terlihat dari kerja-kerja politik menjelang pilkada. Partai Demokrat membiarkan kadernya pak Mario berjalan sendiri,” ungkapnya.
“Kami pertanyakan kenapa Partai Demokrat pasca mendaftarkan pak Mario di beberapa partai berdiam diri dan tidak pernah terlihat kerja politiknya. Ada apa dengan partai ini?,” sambungnya.
Dirinya menilai sikap Partai Demokrat seperti ini tidak menunjukkan sikap konsistensi terhadap apa yang telah dilakukan disaat pendaftaran di beberapa partai politik di daerah itu.
Untuk itu, Tri Deddy, meminta kepada DPC Partai Demokrat Manggarai Barat untuk menyampaikan secara jelas dan tegas sikap politiknya.
“Kami sudah mendukung langkah baik yang telah diambil di hari-hari kemarin, kami meminta untuk konsisten dan segera memulai kerja-kerja politiknya dalam rangka memenangkan Mario Pranda-Rikard Sontani,” tegasnya.
Tri Deddy menjelaskan, jika DPC Partai Demokrat tidak menyampaikan ini secara jelas dan tidak menunjukkan kerja politiknya, maka relawan dapat menilai partai Demokrat sedang melakukan kebohongan kepada publik.
“Sebagai bagian dari masyarakat, kami beri catatan merah terhadap partai ini. Kami relawan Muda Mario Ricard, meminta DPC partai Demokrat Manggarai Barat jangan bermain-main dengan proses politik, jangan membohongi Rakyat,” jelasnya.
Selain itu, menurut Tri Deddy, jika DPC Partai Demokrat tidak menyampaikan secara jelas berkaitan dengan sikap dan kerja politik, pihaknya menilai ada manuver pain dari Demokrat Maanggarai Barat.
“Maka kami menganggap ada manuver lain” pungkasnya.
Menanggapi pernyataan Ketua Relawan Muda bakal calon pilkada Mabar Mario Pranda – Ricard Sontani tersebut, ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Manggarai Barat, Rikardus Jani menegaskan hingga kini partai Demokrat masih menunggu kepastian calon wakil dari Mario Pranda.
“Begini ase (adik) Demokrat sekarang masih menunggu kepastian calon wakil dari Pak Mario. Kan syarat untuk maju yang pertama harus berpasangan. Sampai hari ini belum ada deklarasi pasangan itu. Lalu yang kedua soal koalisi partai politik. Kita threshold butuh 6 kursi. Sementara Demokrat hanya dapat 4. Jadi saya merasa tidak nyaman dengan pernyataan relawan seolah-olah Demokrat yang disalahkan. Padahal kita menunggu ini,” terang Rikar Jani kepada Info Labuan Bajo pada Sabtu 6 Juli 2024 siang.
Anggota DPRD Manggarai Barat ini menjelaskan, partai Demokrat bukan pertama kali mendukung kader sendiri dalam pilkada Manggarai Barat.
“Pilkada 2020 pak Ferdi Pantas itu kader Demokrat. Kita (Demokrat) bekerja sebelum ada tiket. Sudah keliling kita, karena waktu itu kepastian wakilnyan sudah ada,” kenang Rikar saat pilkada Mabar 2020 lalu.
“Pak Ferdi dulu itu tidak terlalu strategis di partai tapi kita mati-matian apalagi yang maju punya jabatan sekretaris. Tapi kan kita tidak bisa masuk soal penentuan wakil itu,” tambahnya.
Terkait Majunya Mario Pranda ini, Rikar Jani mengatakan pihaknya belum bisa bekerja karena kepastian calon wakil belum ada.
“Bagaimana kita mau bekerja karena kepastian wakilnya (Mario Pranda) belum jelas. Apa yang mau kita sampaikan ke publik. Seolah-olah Demokrat yang disalahkan padahal kandidat belum ada kepastian soal wakil,” tegas Rikar Jani.
Ia menegaskan, seharusnya saat ini Mario Pranda mendeklarasikan untuk memastikan calon wakilnya. Sebab menurut Rikard saat ini tidak boleh lagi ada yanga memasang baliho tunggal dan juga SK partai yang keluar, nantinya juga harus berpasangan.
“Logikanya begini kan di SK nanti harus berpasangan. SK itu tidak tunggal dia. Kan itu logisnya. Bagaimana keluarkan SK kalau wakilnya belum jelas,” tandasnya.
DPC Demokrat Manggarai Barat kata Rikar Jani, hingga saat ini hanya menunggu kepastian calon wakil tersebut.
Posisi Demokrat, lanjut Rikar masih menunggu kepastian itu. “Kita masih menunggu, karena Demokrat sudah menugaskan semua bakal calon agar segera mencari pasangan,” ungkapnya.
“Soal calon wakil kita serahkan ke Mario. Entah dengan siapa saja kita (Demokrat) pasti terima. Tidak ada masalah kita di internal soal syarat calon wakil itu. Tapi yang menjadi kendala kita sekarang ini adalah soal kepastian Mario. Siapa calon wakilnya sudah. Pada pointnnya Demokrat hingga masih menunggu kepastian wakilnya Mario. Silahkan Mario mencarinya sendiri,” imbuhnya.
Secara blak-blakan Rikar Jani menyebut jika figur yang selama ini digadang-gadang bakal mendampingi Mario Pranda ternyata minta syarat.
“Tidak boleh pakai syarat lagi saya maju harus gini, kalau persayaratan itu tidak tercapai bagaimana? Kan partai gantung to? Kita bingung ini,” beber Rikar Jani.
“Intinya kita menunggulah. Karena peran wakil itu sepenuhnya itu hak Mario to,” tutupnya.