KPU Manggarai Barat Sebut Data Prolehan Suara yang Beredar Hoaks, Belum Memastikan Siapa yang Menang Pilkada

Screenshot 20241127 141620 Chrome

INFOLABUANBAJO.ID — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Barat, Ferdiano Sutarto Parman memberikan komentar terkait dengan klaim kemenangan paslon Bupati – Wakil Bupati Manggarai Barat, nomor urut 2, Edistasius Endi – Yulianus Weng berdasarkan hasil hitungan cepat yang telah disandingkan dengan data KPU Manggarai Barat.

Ano Parman sapaan akrab Ferdiano Sutarto Parman menjelaskan bahwa pihaknya memastikan tidak pernah menyebarkan data perolehan suara baik itu data quick count atau hitungan cepat maupun data C1. Pihaknya memastikan bahwa jika ada pihak yang mengklaim menang berdasarkan data dari KPU maka paslon tersebut telah menyebarkan hoax atau berita bohong kepada masyarakat.

530ad3b5be0149d1946d6142f4ddf607

“Kami pastikan hoaks, kami pastikan hoaks,” ujarnya Jumat, 29 November 2024 di Labuan Bajo.

“Yang pasti begini, untuk saat ini kami tidak bisa memberikan itu karena rekapitulasi sedang berjalan di PPK. Setelah rekapitulasi di tingkat PPK nanti, baru kami akan jadwalkan rekapitulasi di tingkat kabupaten,” ujarnya.

Ditanya terkait dengan presentase perolehan suara dari kedua paslon, Ano menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan siapa yang menang. Karena saat ini KPU sedang melakukan pleno ditingkat kecamatan.

Ia menjelaskan bahwa berdasarkan hasil rekapitulasi di tingkat Kabupaten nanti akan ketauan preolehan suara dari masing masing paslon.

“Paslon 1 berapa, paslon 2 berapa, total suara sah berapa, total suara tidak sah berapa. Dan dari situ kemudian nanti kami juga bisa mengetahui total partisipasi pemilih dalam pemilihan tahun 2024 itu berapa persen. Untuk gubernurnya berapa untuk bupati dan wakil bupatinya berapa,” ujarnya

Ano menjelaskan bahwa terkait dengan situasi klaim kemenangan dari paslon, pihaknya memilih untuk tidak berkomentar.

“Kenapa kami tidak komen karena memang itu dilakukan oleh teman-teman di luar, kalaupun ada perhitungan cepat di luar itu dilakukan oleh masing-masing paslon dan kami tidak memasuk sampai disitu,” ujarnya.

Ano kembali menegaskan bahwa KPU Manggarai Barat tidak pernah melakukan hitungan cepat. Pasalnya, KPU memang tidak diperbolehkan untuk melakukan Qiuck Count atau hitungan cepat. Selain itu, KPU juga membantah soal data presentase perolehan suara yang beredar dimedia sosial yang diduga disebarkan oleh tim paslon nomor urut 2, Edi – Weng.

Soal data yang beredar di media sosial apakah itu data dari KPU dan apakah KPU merilis hasil quickcount?

“Yang pertama begini, KPU tidak pernah melakukan quickcont karena tidak boleh. Kedua soal data beredar, saya pastikan itu tidak bersumber dari KPU Kabupaten Manggarai Barat. Kalau misalnya itu dirilis oleh si A atau si B silahkan tanya kepada yang bersangkutan tetapi kami mengajak seluruh masyarakat Manggarai Barat untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Manggarai Barat,” ujarnya.

Apakah KPU sudah mengakui kemenangan salah satu paslon?

Baca Juga:  Jalan Rusak, Pendistribusian Logistik Pilkada Manggarai Barat Butuh Perjuangan

“KPU tidak dalam posisi mengakui atau tidak, pertama kami melaksanakan rekapitulasi kalau tidak ada permohonan perselisihan hasil pemilihan ke Mahkamah Konstitusi kami akan tetapkan pasangan calon terpilih berdasarkan hasik rekapitalasi tingkat KPU Kabupaten untuk pemilihan bupati. Sehingga apakah mengakui atau tidak dapat kami katakan bahwa kami tidak berada dalam posisi itu,” ujarnya.

Ano kembali menegaskan bahwa bahwa hasil kemenangan yang beredar dimedia sosial adalah berita tidak benar.

“Kami pastikan hoaxs, kami pastikan hoaxs,” ujarnya.

Dilansir berita dari media NTTNEWS bahwa paslon nomor urut 2, Edi – Weng menggelar konfrensi perss di Labuan Bajo pada Kamis, 28 November 2024. Dalam konfrensi perss tersebut paslon Edi – Weng klaim mendapat suara terbanyak berdasarkan quick count yang disandingkan dengan data KPU Mabar.

Dalam rilis media tersebut paslon Edi – Weng mendapat presentase 51, 87 %. Sementara paslon nomor urut 2 hanya memperoleh 48, 13%.

Penulis: Tim Info Labuan BajoEditor: Redaksi