INFOLABUANBAJO.ID – Badan Pengawas Pemilu kabupaten/kota didesak untuk tetap aktif di tengah minimnya anggaran pada masa non-tahapan pemilihan umum. Ketua Bawaslu Nusa Tenggara Timur, Nonato da Purificacao Sarmento, meminta jajarannya merancang program kreatif tanpa mengandalkan dana.
“Cobalah merancang kegiatan kreatif yang non-budgeting,” kata dia di Manggarai, Jumat, 22 Juni 2025.
Menurut Nato, sapaan akrabnya, masa jeda pemilu merupakan waktu efektif untuk menjalankan pendidikan pemilih sesuai amanat undang-undang. Ia mendorong Bawaslu menyiasati ketiadaan anggaran dengan menggandeng sekolah untuk menyasar pemilih pemula atau berkolaborasi dengan program pemerintah daerah.

“Hibah itu tidak selamanya berupa anggaran,” ujarnya.
Nato berharap Bawaslu Kabupaten Manggarai dapat menjadi proyek percontohan. Jika berhasil, model ini bisa direplikasi oleh Bawaslu lain di wilayah Flores dengan inovasi yang lebih kreatif.
Ketua Bawaslu Kabupaten Manggarai, Fortunatus Hamsah Manah, menyambut baik gagasan tersebut.
“Masukan ini menjadi evaluasi penting. Kegiatan kreatif dan inovatif perlu kita isi untuk memperkuat eksistensi lembaga,” kata Alfan, sapaannya.
Dorongan untuk menggelar program non-anggaran ini dianggap mendesak. Anggota Bawaslu Manggarai, Yohanes Manasye, mengatakan musababnya adalah anjloknya partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024. Tingkat kehadiran di tempat pemungutan suara untuk pemilihan bupati hanya 68,65 persen, sedangkan pemilihan gubernur 68,72 persen.
Menurut John, sapaannya, penyumbang terbesar angka golongan putih adalah pemilih perantau, seperti pekerja dan mahasiswa, yang tidak mengurus pindah memilih. Melalui pendidikan pemilih sejak dini, kata dia, calon pemilih dapat diedukasi soal pentingnya prosedur pindah domisili atau pindah memilih.
Anggota Bawaslu Manggarai lainnya, Marselina Lorensia, mengusulkan langkah lain, yakni riset. Ia mendorong Bawaslu menggandeng dosen dari perguruan tinggi untuk mengkaji secara ilmiah penyebab rendahnya partisipasi pemilih.
“Sehingga kita punya basis data untuk pengambilan kebijakan,” ucapnya. ***
Penulis : Ofantri Nero
Editor : Fons Abun